Harga Emas Mengincar Level $3.400 Di Tengah Pelemahan Dolar, Waspadai data PMI

Harga emas naik dalam tiga hari berturut-turut pada Selasa, setelah laporan
datatenaga kerja AS yang runtuh. Saat ini pasar melihat level kunci $3.400 per
troy ounce, di tengah ketidakpastian pergerakan harga dolar AS dan bias
campuran pada imbal hasil obligasi AS di berbagai jangka waktu. Tone yang
lebih lemah di pasar ekuitas secara umum mendukung harga emas sebagai aset
safe-haven dan membantu membatasi penurunan.

Ulasan Analisa Fundamental: Namun, peningkatan yang cukup signifikan
dalam imbal hasil obligasi Treasury AS tetap mendukung USD yang sedikit positif
dan dapat menjadi hambatan bagi emas. Oleh karena itu, pasar mulai
melakukan wait and see sebelum mengambil posisi lanjutan. Dolar melemah
didukung oleh berita meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga Federal
Reserve pada September. Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump memerintahkan
pemecatan kepala Biro Statistik Tenaga Kerja beberapa jam setelah data
ketenagakerjaan yang buruk dirilis. Bersamaan dengan pengunduran diri
Gubernur Federal Reserve Adriana Kugler. Dari berita geopolitik, Trump
memerintahkan penempatan dua kapal selam nuklir di dekat Rusia sebagai
respons terhadap komentar provokatif dari mantan Presiden Rusia Dmitry
Medvedev, yang mengatakan bahwa setiap ultimatum baru dari Trump akan
dianggap sebagai ancaman dan langkah menuju perang.

Ulasan Analisa Teknikal: pada perdagangan Senin, harga emas melanjutkan
kenaikan ke level $3385.70. Perbalikan terjadi karena peluang pemangkasan
suku bunga di bulan September kemungkinannya semakin besar. Oleh sebab itu,
lanjutan naiknya emas nampaknya dapat terjadi. Semntara turunnya terbatas di
level Support $3365, $3352 hingga $3335. Sementara peluang naiknya dapat
menguji resistance $3385, $3399 hingga $3414. Range pergerakan pasar
diperkirakan dalam rentang antara $3364.40 hingga $3414.20.